Paket Arung Jeram Di Ciwidey

Berkunjung Ke Museum Bank Mandiri Jakarta

Apa tempat kunjungan yang anda pikirkan ketika menyebut Jakarta? Kalau saya akan menyebut Mall atau pusat perbelanjaan yang memang menjamur dari pusat hingga pelosok ibukota Jakarta ini. Untuk tempat wisata, orang akan terpikir untuk mengunjungi Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan atau Monumen Nasional (Tugu Monas). Jarang yang terpikir akan mengunjungi Museum di kota Jakarta. Jakarta memiliki banyak museum seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Satria Mandala, Museum Layang-Layang dan banyak lainnya. Salah satu museum yang kurang familiar bahkan untuk warga Jakarta sendiri serta termasuk rangkaian cagar budaya kota tua adalah Museum Bank Mandiri yang terletak Jalan Stasiun No. 1, tepat di depan stasiun kereta api Beos-Kota. Museum ini sangat mudah dikunjungi dengan kereta api ataupun bus Trans Jakarta.





Museum Bank Mandiri merupakan museum perbankan pertama di Indonesia yang diresmikan sejak 2 Oktober 1998. Gedung Museum Bank Mandiri mempunyai luas hingga 10.039 m2, yang dibangun oleh tiga arsitek Belanda, yaitu J.J.J de Bruijn, A.P. Smits dan C. van de Linde pada tahun 1929. Gedung ini mulai diresmikan pada 14 Januari 1933 untuk dijadikan bank Belanda bernama Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) atau yang sering dikenal sebagai de Factorij NHM. Pada tanggal 31 Desember 1968, bersamaan dengan didirikannya Bank Ekspor Impor Indonesia (bank Exim), gedung ini dialihkan menjadi kantor pusat Bank Exim hingga proses legal merger empat bank, yaitu Bank Exim dengan Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) menjadi Bank Mandiri pada tahun 1999.




Bangunan ini memiliki empat lantai seluas 21.509 m2 dengan arsitektur bergaya Art Deco dan tetap mempertahankan kondisi asli gedung ini seperti jendela, pintu bahkan ubin lantai. Museum ini dirawat cukup baik yang terlihat dari fisik bangunan yang sudah diperbaharui dan alat-alat peraga yang menggambarkan situasi perbankan di masa penjajahan Belanda dengan baik. Di lantai bawah tanah, pengunjung dapat melihat berbagai macam Brandkast untuk tempat penyimpanan uang, emas batangan, safe deposit box dan surat berharga. Terlihat sistem keamanan bank yang ketat dan cukup modern untuk masa itu sehingga NHM selama beroperasi tidak pernah kebobolan. Selain itu, di lantai ini, pengunjung disajikan suasana Jakarta di jaman pemerintahan Belanda, lengkap dengan sepeda onthel, jam besar dan miniatur Jakarta.









Di lantai dasar, pengunjung dapat melihat suasana ruang Kasir Cina dan operasional bank pada masa itu yang dilengkapi oleh manekin (boneka sebesar ukuran manusia) untuk lebih memahami perbankan tempoe doeloe. Pada masa itu, kegiatan perbankan di dominasi oleh warga keturunan Belanda dan Cina sebagaimana aturan pemerintah Belanda. Warga keturunan Indonesia hanya bisa menjadi pesuruh. Di lantai dasar ini, juga terdapat berbagai mesin hitung, alat tulis, surat deposito, buku kas besar, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan benda-benda perbankan dari masa ke masa.



Di lantai atas terdapat ruang rapat dan ruang direksi yang dalam kondisi terawat dan bersih. Ketika anda menaiki tangga, anda akan melihat kaca mozaik yang sangat indah dalam menghiasi interior gedung. Mozaik tersebut menggambarkan 4 musim yang ada di Belahan Eropa dan tokoh nakhoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman. Ternyata pada masa itu, gedung ini sudah memiliki lift yang sudah menggunakan mesin lift modern. Ada dua jenis lift di gedung ini, yaitu untuk mengangkut barang/uang dan orang. Untuk lantai paling atas, saat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan properti Bank Mandiri dan ruang pamer temporer (art center) yang terbuka untuk umum. Dari bagian atap gedung anda dapat melihat keindahan kota Jakarta seperti jalanan yang terus sibuk dengan kendaraan dan orang-orang yang berlalu-lalang serta pemandangan ke arah stasiun kereta api Beos-Kota.



Di bagian tengah gedung terdapat halaman yang luas sehingga menyejukan mata dari kondisi Jakarta yang sesak dan berhimpitan. Gedung ini juga dilengkapi fasilitas seperti kantin, musholla, toilet disetiap lantai, took cinderamata, ruang audiovisual, perpustakaan dan lain sebagainya. Museum ini merupakan salah satu alternatif yang bersejarah, mendidik dan nyaman bagi orang dewasa maupun anak-anak sebagai upaya melestarikan cagar budaya negeri ini. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga sejarah negeri ini. Museum Bank Mandiri terbuka untuk umum pada hari Selasa - Minggu dengan jam operasional dari jam 09.00 - 16.00 WIB dan tutup pada hari Senin atau hari libur nasional. Tiket masuk museum ini sangat murah, yaitu Rp. 2000/orang dan gratis bagi nasabah bank Mandirim, pelajar dan anak-anak. (Dylla Aswin, indotravelers.com)


Peta Lokasi Museum Bank Mandiri Jakarta


Artikel Lainya