Berwisata Ke Jawa Timur.

Walau memiliki garis keturunan Jawa Timur dari ibu, saya termasuk jarang berkunjung ke propinsi paling timur di Pulau Jawa ini, mungkin dikarenakan hampir seluruh keluarga ibu saya sudah berada di Jakarta sejak puluhan tahun lalu dan yang tersisa hanya beberapa paman dan bibi dari ibu saya. Yang paling saya rindukan dari Jawa Timur adalah makanan khas mereka yang rasanya tidak terlalu manis dan begitu kaya akan bumbu-bumbu. Walau sudah ada beberapa restoran di Jakarta yang menawarkan menu dari Jawa Timur, namun tetap saja terasa berbeda dibandingkan menyantap di tempat asalnya. Jawa Timur memiliki beberapa kota yang cukup menarik untuk dikunjungi sebagai tempat wisata atau berlibur antara lain Malang, Batu, Madura, Banyuwangi dan tentunya Surabaya.

Lumpur Sidoarjo
Lumpur Sidoarjo


Surabaya merupakan ibukota dari propinsi Jawa Timur, kota ini dilambangkan dengan hiu dan buaya seperti patung yang terdapat di depan Kebun Binatang Surabaya. Namun kondisi KBS saat ini sangat meprihatinkan akibat banyaknya pemberitaan hewan-hewan yang mati dalam beberapa tahun terakhir. Cuaca di kota Surabaya cenderung panas karena letaknya yang tidak jauh dari laut. Di kota inilah terdapat Akademi Angkatan Laut RI yang merupakan tempat para pemuda Indonesia yang sedang belajar untuk menjadi Perwira Angkatan Laut Republik Indonesia. AAL berada di Surabaya dikarenakan pusat Komando Armada Timur berada di Tanjung Perak, Surabaya sehingga memudahkan para taruna ini untuk belajar dan latihan. Pada masa saya kecil, Pantai Kenjeran merupakan tempat tujuan warga untuk menghabiskan waktu senggangnya namun kondisi Pantai Kenjeran saat ini tidak terawat dan kotor sehingga saat ini warga segan untuk menghabiskan waktu di pantai ini.

Taman Bungkul
Taman Bungkul

Pada tanggal 7 November 2006, Bandar Udara Juanda mulai mengoperasikan terminal baru setelah kritik tajam terhadap terminal lama yang terkesan seperti terminal bus. Dengan dioperasikan terminal baru, Bandara Juanda terlihat lebih bersih, teratur dan modern; hal ini sangat baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Surabaya dan sekitarmya. Bandara internasional ini terletak di daerah Waru, Sidoarjo yang dapat dicapai dalam waktu setengah jam melalui jalan tol dari Kota Surabaya. Bagi anda yang mengunjungi Kota Surabaya, Pasar Genteng merupakan tempat membeli oleh-oleh makanan khas Jawa Timur seperti makanan kecil, petis, bandeng asap, keripik dsb. Makanan khas Surabaya lainnya adalah Rujak Cingur yang merupakan campuran sayur dan buah ditambah dengan cingur atau bibir sapi yang disajikan dengan bumbu kacang dan gula merah. Kuliner lain yang jangan dilewatkan selama di Surabaya adalah Rawon Setan yang terletak di Jalan Embong Malang dan Soto Ayam yang terletak di depan Tunjungan Plaza yang hanya ada pada pagi hari.

Salah satu obyek wisata baru yang menarik adalah jembatan suramadu yang mulai dibangun pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pada 10 Juni 2009 yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memajukan ekonomi warga Madura yang tertinggal dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Jembatan ini menghubungkan kota Surabaya dengan Pulau Madura sehingga untuk mencapai Kota Bangkalan di Madura hanya membutuhkan waktu 15 menit. Sebelumnya warga Madura yang hendak menuju Surabaya harus menyeberang dengan menggunakan kapal motor dari pelabuhan Kamal yang menghabiskan waktu 30 menit dan hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Jembatan Suramadu ini sangat memudahkan dan membantu warga Madura untuk melakukan aktifitasnya di Kota Surabaya. Setiap melintasi Jembatan Suramadu, yang juga merupakan jalan tol, setiap mobil diharuskan membayar Rp. 30.000 dan motor sebesar Rp. 3.000 untuk sekali jalan; biaya yang dikenakan untuk jalan tol ini cukup mahal karena hanya melintasi jalan sepanjang 5,4 km. Jembatan Suramadu ini sangat indah untuk dilintasi pada siang hari dimana kita bisa melihat tiang dan tali-tali penahan jembatan ataupun pada malam hari dimana lampu warna-warni yang indah menghiasi jembatan ini.


Namun yang disayangkan, tidak adanya lokasi yang strategis bagi wisatawan untuk mengabadikan jembatan ini baik dari sisi Kota Surabaya ataupun Bangkalan sehingga sulit untuk memotret sembari melintasi jembatan ini. Padahal Jembatan Suramadu ini merupakan obyek wisata yang berpotensi menarik minat wisatawan. Selama anda berada di Pulau Madura, jangan lewatkan kesempatan mencicipi Bebek Sinjay di Kota Bangkalan ini yang terkenal dengan rasanya yang gurih dan renyah. Untuk memesan bebek goreng ini anda jangan sampai kesiangan karena kemungkinan makanan ini sudah habis diserbu pengunjung. Restoran ini terletak tak jauh dari Jembatan Suramadu, walau tempatnya sederhana namun tidak menyurutkan pengunjung untuk menyantap hidangan ini. Selain makanan ini, daya tarik Madura adalah Batik khas Madura yang berbeda dari Batik Jawa karena Batik Madura merupakan batik pesisir yang menggunakan beraneka warna cerah dengan motif atraktif. Di Kota Bangkalan terdapat beberapa toko batik terkenal namun jika anda hanya ingin menyeberangi jembatan, maka di sepanjang jalan menuju Jembatan Suramadu, banyak kios yang menjajakan Batik Madura yang tidak kalah bagus dari toko-toko di kota serta souvenir lainnya.

Jembatan Suramadu
Suramadu

Pulau Madura terkenal sebagai pulau penghasil garam namun sekarang tidak banyak petani penghasil garam yang terlihat di Pulau Madura. Dari Bangkalan, untuk mencapai bagian timur Pulau Madura, memerlukan perjalanan panjang hingga mencapai Kota Sumenep dan Pamekasan, yang merupakan dulunya merupakan tempat tinggal kakek dan nenek saya. Sayang sekali saya belum ada kesempatan untuk berkunjung kesana lagi semenjak saya kecil. Pulau ini sangat terik dan tandus karena tanahnya yang berkapur sehingga tidak bisa ditanami padi namun sangat cocok untuk ditanami pohon mangga karena buah yang dihasilkan terasa manis.

Dari Jembatan Suramadu, kita dapat menuju Kota Gresik dalam waktu kurang dari satu jam. Gresik merupakan kota industri dimana banyak perusahaan besar seperti semen gresik dan pupuk gresik. Sehingga pendapatan kota ini sangat besar padahal penduduk asli kota ini tidak banyak, lebih banyak pendatang yang merupakan pekerja perusahaan besar tersebut. Warga kota Gresik senang berkumpul di warung-warung kopi hingga larut malam. Makanan khas Kota Gresik adalah Nasi Krawu yaitu nasi yang dicampur dengan irisan daging, serundeng, sambal dan kerupuk. Porsi nasi krawu ini tidak besar sehingga makanan ini dapat dimakan kapan saja, terutama di saat sarapan. Di Kota Gresik merupakan kota penghasil ikan bandeng sehingga kita bisa membeli aneka ragam makanan terbuat dari bandeng seperti bandeng isi ataupun bandeng asap.

Kota Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, berbeda dengan Jakarta, kota ini tidak dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit. Namun seiring suksesnya program penghijauan, jalan-jalan utama di Surabaya dihiasi oleh tanaman dan bunga di sepanjang jalan utama dan trotoar di jalanan ini cukup besar dan nyaman bagi pejalan kaki. Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan beberapa taman kota untuk digunakan sebagai tempat berkumpul warga mereka. Salah satu taman kota yang ramai didatangi warga ialah Taman Bungkul. Taman Bungkul berada di Jalan Darmo adalah kawasan Makam Mbah Bungkul yang merupakan salah satu tokoh ulama di jaman Majapahit. Di taman ini pengunjung bisa menikmati jajanan di sekitar taman ini seperti bakso, rawon ataupun soto. Warga Surabaya bisa melakukan berbagai kegiatan olahraga atau rekreasi di Taman Bungkul karena adanya amfiteater dengan diameter 33 meter serta akses internet gratis nirkabel. Hal inilah yang menjadikan Taman Bungkul sebagai salah satu tempat favorit bagi anak muda untuk berkumpul dan menghabiskan waktu disini.

Selain Surabaya, kota tujuan lainnya ialah Malang yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2-3 jam dari Surabaya dengan menggunakan mobil. Dalam perjalanan menuju Kota Malang, saya melewati Porong, Sidoarjo dimana terdapat semburan lumpur panas Lapindo. Lumpur panas Lapindo mulai menyembur pada tanggal 29 Mei 2006 di lokasi pengeboran Lapindo Brantas di Desa Renokenongo - Porong. Dalam waktu beberapa bulan sejak munculnya lumpur panas ini, kawasan pemukiman, pertanian dan perindustrian disekitarnya tergenang sehingga warga setempat harus mengungsi. Lumpur panas ini tergenang hingga mencapai ketinggian 6 meter dan warag yang mengungsi mencapai puluhan ribu orang yang berasal dari 16 desa. Berbagai upaya untuk menghentikan semburan lumpur panas tidak berhasil hingga 6 tahun setelah kejadian, hanya pembangunan tanggul sementara yang ditujukan untuk menahan penyebaran lumpur panas ini. Lokasi semburan lumpur panas Lapindo, saat ini menjadi obyek wisata bagi orang-orang yang ingin melihat keadaan sebenarnya. Warga-warga setempat juga menjadikan sumber pemasukan dengan menjual VCD, menaikkan uang jasa parkir atau penyediaan jasa ojek untuk mendekati asal semburan. Kondisi lumpur panas ini memang sangat memprihatinkan karena begitu luas dan semburan lumpur tidak berhenti hingga saat ini.

Bromo
Bromo

Sebelum memasuki Kota Malang, tepatnya di daerah Lawang, banyak terdapat depot-depot makan yang perlu dikunjungi. Para pengunjung bisa menikmati berbagai hidangan khas jawa timur seperti rawon, soto ayam, tahu telur atau tahu petis yang terkenal di daerah ini. Sayangnya kunjungan saya ke Kota Malang saat ini hanya sebentar dan lebih untuk bersilahturahim dengan keluarga besar saya. Namun suatu saat, saya harus kembali mengunjungi Kota Malang untuk melihat obyek-obyek wisata di sekitar Kota Malang. Obyek-obyek wisata yang menarik disini ialah Batu Night Spectacular, Wisata perkebunan apel, Jatim Park 1 & 2 serta Pantai Sempu yang tidak jauh dari Kota Malang. Walau singkat, saya tidak melewatkan wisata kuliner di Kota Malang. Jika di Jakarta terdapat Ragusa maka di Malang terdapat Toko Oen, toko ini sudah ada sejak tahun 1930 , di tempat ini terkenal dengan es krim buatan sendiri dan makanan penutup yang sangat bervariasi dan lezat. Tempat ini sudah bertahan dan merupakan bagian sejarah dari Kota Malang yang perlu dijaga kelangsungannya. Selain Toko Oen, tentunya Bakwan Malang merupakan ciri khas kuliner Kota Malang, walau disini cukup disebut Bakso. Bakso di Kota Malang terdiri dari berbagai jenis bakso, pangsit dan tahu yang disajikan dengan mie atau lontong. Salah satu Bakso yang terkenal disini ialah Bakso Cak Man dan President, hidangan ini terasa lezat dan berbeda dengan bakso-bakso yang saya rasakan di kota-kota lain.

Toko Oen
Toko Oen

Kota Malang sangat berbeda dengan Kota Surabaya yang panas, di kota apel ini, cuaca terasa sangat sejuk dan tenang. Segala sesuatunya terasa lebih pelan, tenang dan tenteram, rasanya kota ini sangat cocok untuk menghabiskan masa pensiun. Rasanya begitu berat untuk meninggalkan Jawa Timur, masih banyak lagi tempat-tempat yang belum saya kunjungi di propinsi ini, suata saat saya pasti akan datang kembali dan melihat hal-hal yang berbeda dari tempat ini. (Dylla Aswin, Indotravelers).


Artikel Lainya