Tempat Wisata Di Kota Solo / Surakarta.

Walaupun bukan tujuan wisata utama, namun cukup banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang berkunjung ke kota solo. Kota yang terkenal dengan kehalusan, kelembutan dan keramah tamahan penduduknya ini biasanya dikunjungi oleh wisatawan yang juga berkunjung ko kota Yogyakarta, karena jarak keduanya memang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 60 Km saja. Umumnya mereka yang berkunjung ke candi Prambanan suka sekali singgah di kota Solo, tujuan utama mereka ialah melihat Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran dan mengunjungi pasar-pasar tradisional untuk berburu sufenir terutama batik, selain itu juga para wisatawan umumnya menyempatkan diri berkunjung ke Solo pada saat dilaksanakan festival atau upacara adat besar keraton.


Surakarta

Kota solo itu sendiri menyimpan banyak daya tarik alam, Walaupun tidak semuanya masuk ke dalam administratif kota Solo, namun objek-objek wisata berikut terletak tidak jauh dari kota Solo, yakni:
Tawangmangu
Selo
Perkebunan teh Kemuning
Air Terjun Jumog
Air Terjun Parang Ijo
Air terjun Segoro Gunung
Grojogan Sewu
Gunung Lawu
Candi Sukuh
Candi Cetho
Candi Monyet
Candi Borobudur
Candi Prambanan
Candi Ratu Boko
Candi Kalasan
Candi Sambisari
Candi Kalasan
Candi Sari

Sementara daya tarik adat dan budaya dapat dilihat dari banyaknya festival dan upacara adat Jawa yang diadakan di kota Solo, diantaranya adalah :

Kirab Pusaka 1 Suro
Kirab atau iring-iringan yang dikepalai oleh sepasang Kebo Bule (kerbau berwarna putih) yang dinamai Kyai Slamet ini dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro dengan mengambil rute Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian kembali ke Keraton lagi. Di dalam barisan kirab ini terdapat barisan abdi dalem keraton surakarta dengan pakaian Jawa lengkap membawa benda-benda pusaka yang dimiliki oleh keraton.

Sekaten
Saketan pada intinya adalah peringatan memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. Saketan diawali dengan acara Grebeg Mulud yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mulud, kemudian dilanjutkan oleh pesta rakyat yang berlangsung selama dua minggu di Alun-alun utara. Acara ini pertama kali diadakan pada masa pemerintahan kerajaan Demak dan masih berlangsung hingga saat ini.

Grebeg Sudiro
Grebeg Sudiro diadakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa dan buday Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah Pasar Gedhe dan Balong (di kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Solo

Grebeg Mulud
Grebeg mulud merupakan bagian dari upacara Sekaten. Acara ini diadakan setiap tanggal 12 Mulud dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tinggalan Dalem Jumenengan
Ini merupakan upacara dalam rangka memperingati penobatan sang Raja. Dalam upacara ini ditampilkan tarian Bedoyo Ketawang , dimana penari wanita dalam tarian ini harus bersetatus lajang atau belum menikah.


Grebeg Pasa
Gerebek pasa dilaksanakan dalam menyambut hari raya besar umat Islam yaitu Idul Fitri. Acara ini pada intinya membagikan Gunungan atau makanan yang disusun seperti gunung dari keraton yang konon sudah diberi doa-doa oleh ulama keraton. Makanan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat dan terjadilah perebutan makanan yang sangat ramau dan meriah. Grebeg Pada biasanya dilaksanakan setelah acara sholat Ied tepat di hari raya Idul Fitri.

Syawalan
Upacara Syawalan dilakukan dalam rangka menyambut datangnya bulan Syawal, acara ini dilaksanakan tepat satu hari setelah hari Raya Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwa Taru Jurug di tepi Bengawan Solo. Pada intinya acara ini ialah pembagian ketupat kepada pengunjung acara disertai dengan berbagaimacam pertunjukan kesenian tradisional.

Grebeg Besar
Upacara Grebeg Besar ialah upacara yang bisa dikatakan identik dengan Grebeg Pasa, perbedaannya ialah waktu pelaksanaannya yakni pada hari raya Idul Adha atau idul Kurban.

Solo Batik Carnival
Solo Batik Carnival adalah sejenis catewalk jalanan yang digagas oleh pemerintah kota Solo dan saat ini sudah menjadi agenda rutin tahunan, acara ini biasanya mengambil tempat di jalan Selamet Riyadi. Banyak peserta yang ikut dengan desain berbahan batik yang beraneka ragam, biasanya setiap tahunnya terdapat tema yang berbeda, sehingga acara ini tetap menarik untuk dilihat dari masa ke masa.

Solo Batik Fashion
Acara serupa dengan Solo Batik Carnival, dilaksanakan setiap bulan Juli dan sudah ada sejak tahun 2009.

Radya Pustaka Surakarta

Selain daya tarik alam dan budaya, kota solo menyimpan peninggalan sejarah yang masih dapat kita lihat melalui peninggalan bangunan lama dan museum. Selain Keraton Surakarta (dibangun 1675) dan Pura Mangkunagaran (dibangun 1757) diantaranya adalah :
Benteng Vastenburg
Loji Gandrung (Rumah Walikota Surakarta)
Museum Radya Pustaka
Museum Batik House of Danar Hadi
Museum Radya Pustaka
Museum Keraton Surakarta (Museum Sasana Pustaka)
Museum Pura Mangkunegaran (Museum Rekso Pustaka)
Museum Pers
Museum Sangiran
Museum Lukis Dullah.
Balai Sudjatmoko


Artikel Lainya